Selamat Hari Jadi Kabupaten Deli Serdang

APH Diminta Usut Pengadaan Video Profil Potensi Desa se-Asahan Habiskan Anggaran Rp.1,5 Miliar

APH Diminta Usut Pengadaan Video Profil Potensi Desa se-Asahan Habiskan Anggaran Rp.1,5 Miliar
Keterangan foto : Ilustrasi videotron dan tanda bukti pengeluaran uang.
Share

Asahan,metropos24.id

Video profil potensi desa se-Asahan dibandrol Rp.8,5 juta. Pembelian video profil potensi desa ini diduga mark-up. Berdasarkan aktifitas fotografi kwitansi, video profil potensi desa beredar sejak bulan Juli 2024.

Video profil potensi desa yang harganya selangit ini didistribusikan di Kecamatan Rawang Panca Arga, Meranti, Pulo Bandring, Air Joman, Setia Janji, Sei Dadap, Buntu Pane dan kecamatan lainnya.

Sesuai kwitansi pembayaran video profil potensi desa tertanggal 4 Nopember 2024 dan tanda bukti pengeluaran uang lewat anggaran Dana Desa (DD) yang dikelola masing-masing pihak desa tertulis sebesar Rp.8,5 juta.

Salah satu sampel tanda bukti pengeluaran uang jelas tertera nama kegiatan dengan kode nomor 02.03.17 pembuatan/pemutakhiran peta wilayah dan sosial desa se-Kecamatan Rawang Panca Arga.

Bahkan, rekening belanja nomor 5.2.4.99 belanja jasa sewa lainnya tanpa adanya pemotongan PPN, PPH dan potongan lainnya untuk pembayaran video profil potensi desa jelas disebutkan.

Tak hanya itu, surat permintaan pembayaran dan pernyataan tanggung jawab belanja video profil potensi desa ini diduga sistematis dan terorganisir. Herannya, regulasi penetapan satuan harga berdasarkan apa.

“Karena itu, kita minta Apara Penegak Hukum (APH) mengusut tuntas kasus pengadaan video profil potensi desa yang tersebar di 177 desa se-Asahan ini,” harap sumber, Sabtu (23/8/2025) lewat selulernya di Kisaran.

Sumber menyebut, video profil potensi desa yang beredar diduga tak ada manfaatnya ini disinyalir telah mendapat restu dari segelintir oknum pengurus asosiasi desa, kepala desa maupun oknum dinas PMD Asahan.

Bahkan, pengadaan barang/jasa ini diduga tanpa melalui proses tender/lelang. Pundi-pundi rupiah dari bisnis menjanjikan ini memang cukup lumayan besar diduga tak terlepas adanya kerjasama pihak kades untuk menerima cuan dari sang penyedia barang.

“Tak heran jika dana desa jadi bancaan oknum kades di Asahan.Ya, hitung-hitung bagi-bagi rezeki dari dana desa melalui APBN inilah,” terang sumber di kecamatan itu, Sabtu (23/8/2025) lewat selulernya di Kisaran.

Video profil potensi desa ini beredar di 25 Kecamatan dan tersebar di 177 desa. Coba hitung 177 desa x Rp.8.500.000 per desa, maka total uang yang diraup dari bisnis ogap-ogap itu mencapai Rp.1,5 miliar, beber sumber.

Menanggapi beredarnya soal video profil potensi desa di Asahan yang harganya cukup fantastis ini, Ketua Apdesi Kabupaten Asahan, Khaidir Butar-Butar mengaku jika video ini tersebar di 60 desa.

“Kalau gak salah ada sekitar 60 desa gitulah yang beli. Janganlah diributin, nanti aku dan kami-kami kades ini juga yang bakal dipanggil-panggil dan periksa,” tuturnya.

Sementara itu, Kadis Kominfo Kabupaten Asahan, Jutawan Sinaga, S.STP, MAP, saat diminta tanggapannya terkait satuan harga berdasarkan apa. Mana mungkin sama harga semen di Kisaran dengan harga semen di Huta Rao. Jadi standar harganya tidak sama, ujarnya mencontohkan.

“Ya itu namanya standart harga desa. Untuk masalah harga aku gak bisa mengomentari, barangnya gak tau kayak mana, ukuran berapa dan terbuat dari apa. Untuk lebih jelasnya, tanyakan ke dinas teknisnya PMD atau ke pengurus asosiasi kades,” sarannya.(ZN)

Redaksi MetroPos 24

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *