Kepala Desa Sijabut Teratai Sudarmono Diduga Kelabui Warga Desa

Metropos 24. Asahan – Masarakat desa sijabut teratai tak lagi percaya dengan kepala desa Sudarmono kecamatan air batu kabupaten Asahan. KPK RI dan kejatisu diminta segera periksa kepala desa Sudarmono terkait BLT dan PKH tidak tepat sasaran. Sasarannya melainkan kelurga dan kawan karib kepala desa, begitu juga dana Bundes badan usaha milik desa yang seharusnya dana bergulir, tapi nyatanya masarakat desa tidak perna merasakan Dana Bundes tersebut. Kepala desa Sudarmono merombak berkas .Utuk mengelabuhi penegak hukum di sekitar kabupaten Asahan
Diduga hukum di wilayah kabupaten Asahan tidak berjalan, oknum penegak hukum di wilayah kabupaten Asahan diduga melindungi seluruh kepala desa di kabupaten Asahan. Kalaupun ada kepala desa yang di tangkap di duga kurang setoran. Kepala desa Sudarmono diduga merasa dekat kepada bupati asahan dan mengaku keluarga wakil gubernur Sumatra Utara, mantan bupati Asahan. Menurut keterangan kepala desa Sudarmono desa sijabut teratai di masa Suriya mau mencalonkan diri menjadi wakil gubernur .kami seluruh warga sijabut teratai memilih wakil gubernur dan bupati terpilih.
Warga masyarakat desa sijabut teratai periksa meminta KPK RI dan inspektorat kabupaten Asahan memeriksa kepala desa Sudarmono desa sijabut teratai. Keterangan warga sudah banyak kejanggalan di desa kami ini, namun saat di periksa inspektorat kabupaten Asahan, nyatanya semuanya bisa lolos. Warga juga meminta kepala dinas sosial dapat turun langsung . Di desa kami ini banyak warga susah tidak mendapat BLT dan PKH. Kenyataan dilapangan warga yang memiliki Kebun dan Mobil yang mendapat batuan BLT dan PKH keterangan kepada wartawan di kediaman Nara sumber desa sijabut teratai.
Kepada KPK dan Kejati Sumut kami masarakat desa sijabut teratai meminta melalui wartawan sebagai sosial kontrol agar kiranya segera memeriksa kepala desa Sudarmono terkait dana Bundes, PKH dan BLT. Sebagai tambahan termasuk ketahanan pangan nasional dan pembangunan jalan di desa dusun 2 dan dusun 5. Seperti diketahui di dalam dusun 2 dan 5 ada sekolah SD negeri dan SMP negeri termasuk pesantren,v namun jalan tersebut seperti jalan di hutan. Suasana jalan tersebut membuat anak 2 sekolah merasa ketakutan akibat jalan yang rusak parah selama Sudarmono sudah 2 periode menjadi kepala desa, namun pembangunan tidak ada kelihatan.
MP Mawardi